Enam orang terpilih mendapat kesempatan meraih hadiah USD10 ribu (Rp141 juta). Mereka diantaranya Zoey Davis (Taylor Russell), Ben Miller (Logan Miller), Amanda Harper (Deborah Ann Woll), Mike Nolan (Tyler Labine), Jason Walker (Jay Ellis) dan Danny Khan (Nik Dodani). Syaratnya, mereka harus mampu memecahkan teka-teki, menemukan petunjuk, bertahan hidup dan keluar dari permainan "Escape Room".
Escape Room sendiri adalah konsep gim reality show, yang mengunci sekelompok orang di dalam ruangan. Pemain bisa lolos dari gim ini, setelah membongkar teka-teki di dalam ruangan terkunci tersebut. Konsep permainan ini pertama kali muncul di Jepang tahun 2007 silam dan populer di dunia hingga ke Indonesia sampai sekarang.
Kendati begitu, dalam film Escape Room, sensasinya berlipat, berikut juga tantangan dan risiko yang harus dihadapi pemain. Bak "Penghuni Terakhir" yang tinggal dalam ruang yang sama, mereka harus berkolaborasi menemukan petunjuk agar bisa keluar dari ruang yang penuh tantangan. Semakin lama mereka menemukan petunjuk dan memecahkan teka-tekinya, semakin kejam penderitaan yang akan mereka rasakan.
Setiap ruangan dilengkapi kamera pengintai (CCTV) guna memantau pergerakan keenam peserta itu. Menariknya, rekam jejak setiap peserta telah diketahui secara detil oleh penyelenggara. Alhasil tantangan yang harus mereka lalui benar-benar nyata, disesuaikan dengan kisah hidup mereka sebelumnya.
Alih-alih ada opsi bantuan atau jeda layaknya program televisi, mereka yang masuk di Escape Room tak memiliki alternatif lain selain memecahkan teka-teki dan keluar dari ruangan itu. Bahkan dalam keadaan sangat darurat, hingga terancam mati. Sang pemilik program acara itu tak mempedulikannya. Mereka dibiarkan mati begitu saja.
Zoey, si cerdas yang tak begitu pede di depan publik, berperan sebagai pemeran utama film ini. Berkali-kali logikanya mampu memecahkan teka-teki hingga pintu ruangan lainnya terbuka dan tantangan terlalui. Sayangya, bukan berarti tantangan di ruangan selanjutnya bisa ia lewati bersama lima rekannya. Sejumlah tantangan pengancam hidup, harus mereka hadapi.
Meski cover film-nya mirip film horor, Escape Room sebenarnya bukanlah film horor, seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Film ini masih sangat layak dinikmati, bagi Anda yang tak memiliki nyali menonton film horor. Bisa dibilang film ini mengusung genre horror-thriller. Pasalnya, Escape Room menyajikan kejutan-kejutan yang cukup membuat saya kaget.
Alur ceritanya yang mengalir dan memancing saya untuk turut berpikir, membuat saya sangat menikmati setiap scene yang disuguhkan. Belum lagi konflik di antara peserta yang membuat setiap adegan layak disimak dengan seksama.
Secara keseluruhan, film ini layak direkomendasikan. Apalagi, visualnya disajikan begitu tertata. Setiap ruang yang penuh misteri dalam film ini dirancang begitu rapi, mulai dari ruang berapi hingga ruang bersalju. Film garapan Sony Pictures ini tampaknya masih akan berlanjut. Diakhir film ditunjukkan sang pemilik acara tengah merancang tantangan baru yang tak kalah mengerikan, guna menyambut peserta yang mampu bertahan dan memecahkan teka-teki Escape Room. Film Escape Room selengkapnya bisa Anda simak di bioskop kesayangan Anda.
Liputan6.com, Jakarta Film Escape Room dijadwalkan tayang pertama kali di TV nasional malam ini, Sabtu 15 Juli 2023 pukul 21.00 WIB. Bergenre horor psikologis, film ini rilis di bioskop pada 2019 dan mendapat sukses komersial. Dengan budget ‘hanya’ 9 juta dolar AS, film ini meraup box office 155 juta dolar. Tahun 2021 dibuatkan sekuel berjudul Escape Room: Tournament of Champions. Escape Room dibintangi oleh Taylor Russell, Logan Miller, Deborah Ann Woll dan Jay Ellis.
Film yang tayang dalam slot Bioskop Trans TV ini dimulai ketika enam orang mendapat bingkisan berupa puzzle. Setelah berhasil menyusun puzzle, muncul undangan agar menuju sebuah tempat. Tertulis ada hadiah senilai 10 ribu dolar AS (sekitar 155 juta rupiah) bagi yang bisa menyelesaikan permainan.
Enam orang yang diundang ini berasal dari latar berbeda dan tak pernah bertemu sebelumnya. Mereka adalah Zoey (mahasiswi ilmu fisika), Jason (pialang saham kaya), Ben (pegawai gudang toko), Mike (supir truk), Amanda (veteran perang Irak) dan Danny (penggila teka-teki).
Saat dikumpulkan di sebuah ruangan, beberapa orang sempat saling sindir. Ketika situasi tak kondusif, Ben berniat pergi, tapi gagang pintu malah rusak, yang ternyata penanda permainan dimulai. Mereka ternyata berada di ruangan yang dikonsep seperti oven dengan suhu sangat panas. Mereka berhasil lolos dari ruangan itu tapi malah terjebak di sebuah daerah yang sangat dingin.
Simak kelanjutan sinopsis Escape Room di bawah ini. Peringatan, tulisan ini mengandung spoiler atau bocoran cerita.
Ketegangan dan misteri, bisa dibilang merupakan sajian utama Escape Room. Melihat bagaimana para pemain mencoba memecahkan misteri dalam film ini, ditambah dengan konflik yang terjadi di antara mereka, terbilang cukup mengasyikkan. Apalagi desain setting permainan escape room dalam film ini ditata dengan apik dan mendetail.
Penonton diajak menunggu-nunggu kejutan yang dimasukkan dalam hamparan salju di ruang tertutup hingga setting ruangan terbalik.
Film ini, juga berupaya memberikan kejutan kepada penonton dengan memberikan sejumlah twist di bagian tengah hingga akhir film. Hanya saja, beberapa twist dalam film ini terasa klise, sehingga tak terlalu terasa mengejutkan.
Escape Room mulai ditayangkan di bioskop Indonesia pada 11 Januari 2019 mendatang.
Teka-teki yang merusak dinding keempat: dalam beberapa kasus, Anda harus menjauh atau mendekat ke layar PC untuk dapat membaca kode-kode. Dari sudut pandang ini, Mainkan Dengan Saya: Ruang pelarian merangsang pemain untuk berpikir dengan cara alternatif, tanpa memaksa mereka untuk mengklik di mana-mana. Masuki dunia yang terinspirasi dari film SAW.
Seorang jurnalis investigasi, Robert Hawk, bersama dengan istrinya Sara menghilang dalam keadaan misterius. Polisi hanya menemukan reruntuhan mobil mereka dari kecelakaan. Menurut kecurigaan petugas penyelidikan, seorang pria bernama "Illusion," seorang pembunuh berantai yang telah menjadi subjek artikel penyelidikan Hawk dalam waktu yang lama, mungkin memiliki hubungan dengan hilangnya mereka. Tampaknya, ia sangat dekat untuk mengungkap identitasnya dengan bantuan temannya, detektif pribadi Patrick Clark. Sekarang, sebagai akibat dari kecelakaan, Hawk menemukan dirinya di dalam "Illusion" dan dia harus melewati labirin teka-teki untuk bertahan hidup.
Lihatlah dunia gelap yang dibuat oleh pikiran yang sakit dan temukan siapa yang berada di baliknya. Namun, Anda tidak akan sendirian selama perjalanan ini - Anda akan dapat memenangkan rasa terima kasih dari mereka yang terkurung dan bahkan mendapatkan bantuan mereka dengan sedikit manipulasi dan imbalan. Bagaimana Anda akan menggunakannya? Apakah Anda siap mengorbankan teman Anda untuk keluar dari perangkap? Uji sifat kemanusiaan Anda selama banyak pilihan moral dan misi sekunder yang akan membawa Anda ke puluhan akhir yang berbeda!
Capai tingkat imersi yang lebih tinggi dan gunakan objek nyata untuk mengelabui pengganggu. Tiuplah mikrofon untuk meniup lilin, buatlah gerakan tangan untuk menyalakan korek api, kocok kotak (apa yang mungkin ada di dalam?), buka toples (hati-hati karena bola mata mungkin jatuh!) atau serang seseorang dengan palu! Saya harap Anda memiliki cermin dalam jangkauan Anda... Dan itu hanya permulaan dari kejutan-kejutan!
Masuki dunia psikopat berbahaya dan perlahan-lahan gila berkat sistem realistis yang menentukan keadaan mental karakter Anda yang digunakan untuk pertama kalinya dalam permainan komputer! Di akhir, bersantailah dengan beberapa aktivitas tambahan - tulis jurnal Anda sendiri di telepon virtual, baca pesan teks, atau mainkan permainan seluler - semua ini untuk menghindari kegilaan!
Dan ingatlah bahwa berkat elemen-elemen acak tertentu, setiap pertemuan dengan permainan akan berbeda! Ketika Anda merasa perlu tantangan, uji keterampilan Anda dalam mode tambahan, termasuk mode survival yang luar biasa.
Silahkan dicatat bahwa beberapa elemen acak akan membuat setiap pertemuan dengan permainan berbeda! Ketika Anda merasa butuh tantangan, uji keterampilan Anda dalam mode tambahan, termasuk mode survival yang luar biasa.
Tolong diingat bahwa beberapa elemen acak akan membuat setiap pertemuan dengan permainan menjadi ber
beda! Jika Anda merasa perlu tantangan, uji keterampilan Anda dalam mode tambahan, termasuk mode survival yang luar biasa.
Jakarta (ANTARA News) - Jika Anda suka dengan cerita menegangkan di mana para tokohnya harus menyelesaikan teka-teki demi menyelamatkan diri dari ruangan berbahaya tapi tidak kuasa melihat adegan-adegan sadis penuh darah, “Escape Room” jawabannya.
Sesuai dengan ratingnya untuk penonton usia 13 tahun ke atas, “Escape Room” tidak akan membuat kita meringis atau memejamkan mata akibat adegan-adegan mengerikan. Meski minus adegan yang membuat “ngilu”, ketegangan tak luput dari film yang disutradarai Adam Robitel itu.
“Escape Room” dibuka secara intens, memberikan secuplik gambaran pada penonton mengenai apa yang bakal dihadapi oleh karakter-karakter di film tersebut. Jantung yang berdegup kencang kembali tenang ketika beberapa tokoh diperkenalkan, masing-masing mendapatkan sebuah kotak hitam misterius yang merupakan undangan bermain “Escape Room”. Setelah itu, bersiaplah kembali deg-degan. Escape Room (HO/ist)
Film thriller psikologi ini berkisah tentang enam orang asing dari bermacam latar belakang, tidak berkaitan satu sama lain, yang menjadi peserta permainan “Escape Room”.
Ada Zoey (Taylor Russell) si gadis jenius namun pemalu, Jason (Jay Ellis) si pebisnis muda penuh ego, Amanda (Deborah Ann Woll) berlatar belakang tentara, Ben (Logan Miller) si remaja muram dengan trauma masa lalu, pria paruh baya bernama Mike (Tyler Labine) yang dulunya penambang batu bara dan Danny (Nik Dodani) si penggila permainan Escape Room yang mencari tantangan. Escape Room (HO/ist) Escape Room (HO/ist)
Mereka mengira ini cuma permainan biasa, cukup mencari dan memecahkan petunjuk agar bisa menemukan pintu keluar. Pemenangnya akan mendapat hadiah uang tunai dengan jumlah menggiurkan.
Permainan yang tadinya bakal jadi hiburan ternyata berubah jadi sangat berbahaya. Mereka menghadapi beberapa ruangan dengan tema bervariasi, tapi punya satu kesamaan: mengancam nyawa.
Sedikit demi sedikit misteri mulai terkuak setelah mereka nyaris terbakar hidup-hidup dalam oven raksasa, menghadapi udara dingin menusuk bagai musim salju hingga berada di ruangan bar dalam keadaan terbalik. Escape Room (HO/ist)
Setiap ruangan ternyata dirancang secara khusus untuk tiap tokoh. Para peserta akhirnya mulai menemukan benang merah yang menghubungkan mereka semua. Penonton bisa melihat perkembangan karakter seiring berjalannya plot.
Namun misteri besar di film ini tampaknya sengaja tidak diungkap secara gamblang, terkesan membuka peluang besar untuk hadirnya sekuel tapi pada akhirnya membuat cerita terasa tanggung.
Baca juga: Mencoba sensasi Escape Room di Jakarta
Jika penasaran seperti apa rasanya jadi peserta “Escape Room”, permainan itu bisa dijajal di dua tempat di ibu kota, Mall Alam Sutera dan Mall Ciputra.
Sony Picture dan Pandora Experience bekerjasama membuat Pandora Escape Room Indonesia, area wahana permainan petualangan meloloskan diri dari sebuah misteri dengan cara memasuki ruangan-ruangan permainan yang dilengkapi teknologi tinggi, efek suara dan efek visual yang mumpuni.
Pewarta: Nanien YuniarEditor: Alviansyah Pasaribu Copyright © ANTARA 2019
Wahana permainan melarikan diri alias escape room kian digemari. Escape room dimainkan minimal dua hingga 10 orang. Mereka akan dibawa ke sebuah ruangan terkunci, lalu harus memecahkan kode dan teka-teki untuk bisa menuju ke ruangan selanjutnya sehingga dapat menyelesaikan sebuah misi.
Genre permainan ini bermacam-macam, dari fantasi, aksi, petualangan, hingga horor. Escape room dapat menguji keberanian, kerja sama tim, dan menghadirkan ketegangan karena waktu permainan yang dibatasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Person in charge House of Trap, Riyan Adiputra, mengatakan permainan ini tidak hanya untuk bersenang-senang. “Fun-nya dapat, belajarnya dapat. Sebab, di dalam pun kami selipkan sejarah-sejarah,” kata Riyan kepada Tempo, Selasa, 23 Agustus lalu. House of Trap merupakan wahana escape room yang berada di Mal Kelapa Gading 1, Jakarta Utara.
Riyan menuturkan wahana ini menampilkan beberapa pengetahuan umum dalam tema permainannya. Dalam God of Egypt, misalnya, Riyan dan timnya menghadirkan nama-nama dewa. Manfaat lainnya, permainan ini dapat menguatkan ikatan antar-anggota tim.
Tak hanya asah otak dan ketelitian, untuk beberapa tema tertentu juga melibatkan kegiatan fisik. Jadi, kata Riyan, ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan calon pemain. Misalnya, ibu hamil tidak diperbolehkan mengikuti escape room ini. Usia pemain pun dibatasi. Misalnya usia 9 tahun dan di atas 50 tahun tidak disarankan. “Kami takutkan bakal rawan untuk orang yang terlalu tua manjat-manjat,” kata dia.
Person In Charge (PIC) House of Trap, Riyan Adiputra, di House of Trap, Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta, 23 Agustus 2022. TEMPO/Nita Dian
Adapun psikolog Tika Bisono mengatakan permainan ini tidak cocok bagi penderita klaustrofobia alias fobia ruangan tertutup dan berpenyakit jantung. Sebab, ruangan tertutup dapat memberikan tekanan tertentu. “Ketika merasa kita locked up, yang bekerja di kepala adalah ‘You can’t escape’. Makanya judulnya escape room,” ujar dia.
Sama seperti wahana ekstrem semacam jet coaster, escape room harus mensyaratkan minimal umur dan mengikuti standar kesehatan. Escape room, kata Tika, adalah permainan mencekam tapi menyenangkan. Karena itu, permainan ini tidak bisa sembarangan dilakukan semua orang.
Psikolog keluarga dan anak, Astrid Wen, menuturkan permainan dengan unsur tantangan seperti escape room masih dalam taraf aman. Wahana ini bisa menjadi masalah apabila orang yang tidak bersedia main dipaksa main. Yang sering terjadi, kata dia, ada anggapan seseorang akan lebih berani apabila mencoba permainan yang menantang. “Untuk menjadi berani, seseorang harus dikasih keamanan, rasa security. Bahkan kalau yang di-inject adalah ketakutan, malah makin takut,” tutur dia.
Menurut Astrid, jika melibatkan anak-anak dalam escape room, genre petualangan akan terasa lebih seru. Tapi, jika temanya horor, orang tua harus mengedukasi anak-anaknya lebih dulu agar jangan sampai lebih takut kepada hantu. Orang tua, kata Astrid, juga tidak perlu menakut-nakuti anaknya. Sebelum memulai permainan, orang tua bisa mempersiapkan anak agar tidak perlu takut apabila bertemu dengan orang yang memakai topeng dan kostum menakutkan. Dengan begitu, kegiatan bersama keluarga pun menjadi lebih menyenangkan.
Astrid mengatakan sebetulnya permainan yang memicu ketakutan kurang baik karena tidak menarik kesenangan atau kegairahan seseorang. Namun, menurut praktisi di Theraplay ini, sepanjang tidak mengandung ancaman menakutkan dan bukan horor, escape room bisa membangun kekompakan sebuah tim.
Wahana memacu adrenalin lainnya, seperti rumah hantu, pun demikian. Astrid mengatakan tidak menjadi masalah bila seorang penakut, tapi penasaran, ingin mencobanya. Tapi pemain harus memperhatikan dirinya sendiri. Setidaknya ada dua efek yang mungkin terjadi, yaitu makin takut setelah menjajalnya atau bisa menikmatinya sebagai rekreasi. “Kalau setelah dari situ mimpi buruk dan takut, itu bukan kegiatan yang cocok bagi kita.”