Tips Konsumsi Makanan yang Dibakar untuk Ibu Hamil
Sebenarnya mengonsumsi makanan yang dibakar boleh-boleh saja Bun, namun Bunda perlu tahu cara yang aman untuk mengonsumsinya. Berikut beberapa tipsnya:
Makanan yang dibakar untuk ibu hamil memang kurang dianjurkan. Namun, jika Bunda ingin mengonsumsinya, Bunda dapat menyiasatinya dengan beberapa tips di atas. Selain itu, jangan lupa untuk konsultasikan ke dokter mengenai anjuran serta pantangan makanan untuk ibu hamil agar kehamilan Bunda selalu sehat dan janin dapat berkembang dengan optimal.
Daily Mail. 2012. Could Eating Burnt Toast Stunt Your Baby Growth?
The Bump. 2017. Is It Safe to Eat Blackened Food while Pregnant?
Healthline. 2021. 6 Food That May Increase Your Risk of Cancer
Bolehkah Moms yang sedang hamil makan kuliner yang dibakar? Bagaimana jika makan makanan yang dibakar menjadi keinginan atau ngidam yang harus dipenuhi? Banyak di antara Moms yang merasa was-was dengan rumor tersebut, hingga banyak yang bertanya bolehkah Moms yang sedang hamil makan jagung bakar? Bolehkah makan ayam bakar? Bolehkah makan roti bakar? Bolehkah makan ikan bakar? Dan pertanyaan lain seputar kuliner yang dibakar. Sebelumnya, yuk ketahui makanan apa yang baik untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Klik Disini! Moms juga perlu makan banyak sayur saat hamil. Klik Disini untuk rekomendasi sayur saat hamil!
Informasi yang menyebutkan bahwa Moms yang sedang hamil dilarang makan kuliner yang dibakar membuat sebagian Moms enggan untuk mengonsumsi beberapa kuliner yang dibakar seperti ikan bakar, ayam bakar, jagung bakar, bakso bakar, dan lainnya. Apakah kabar itu benar? Simak penjelasannya yuk, Moms.
Sebisa mungkin hindari asap
Penting untuk menghindari asap yang berasal dari panggangan arang. Hal ini dikarenakan pemanggang arang dapat memancarkan karbon monoksida, jelaga dan partikel yang berbahaya ke udara.
Partikel-partikel ini dapat mengurangi jumlah oksigen yang tersedia dalam aliran darah Anda, yang juga dapat mempengaruhi oksigen ke sel-sel janin Anda.
Healthy Child Healthy World menyatakan walaupun asap tidak dianggap berbahaya bagi orang dewasa tetapi asap rokok dapat berbahaya untuk pertumbuhan janin yang sedang berkembang. Oleh karena itu sebisa mungkin hindari asap dari panggangan arang.
*** Semoga informasi ini bermanfaat.
Ingin makan sate saat hamil? ini yang harus Bunda perhatikan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.
Makanan terbaik untuk ibu hamil adalah bahan makanan yang utuh. Apa maksudnya?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama kehamilan, ibu hamil memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dirinya dan si Kecil.
Salah satu sumber nutrisi terbaik untuk ibu hamil adalah makanan yang utuh. Apa maksudnya?
Untuk membantu Mama memahaminya, Popmama.com telah merangkum makanan terbaik untuk ibu hamil menurut dr. Zaidul Akbar.
Simak artikel berikut untuk tahu daftar makanan dengan nutrisi terbaik untuk dikonsumsi selama kehamilan, ya, Ma!
Dilansir dari kanal Youtube dr. Zaidul Akbar Official, makanan terbaik untuk ibu hamil adalah whole foods.
Whole foods merupakan makanan yang diproses sesedikit mungkin dan bebas dari bahan tambahan atau buatan lainnya.
Dalam istilah lain, whole foods juga dapat disebut sebagai bahan makanan utuh karena proses pengolahannya yang minim, ya, Ma.
Salah satu bahan makanan yang termasuk whole foods adalah sayur-sayuran. Hal itu menjadikan sayuran sebagai salah satu makanan terbaik untuk ibu hamil. Namun, sayur tampaknya juga menjadi pilihan terbaik untuk dikonsumsi selama kehamilan karena nutrisinya yang baik.
Sayur memiliki kandungan vitamin dan mineral, termasuk folat yang dibutuhkan ibu hamil. Kandungan tersebut berguna untuk membantu mengurangi risiko cacat tabung saraf dan cacat lahir selama perkembangan kehamilan.
Selain itu, sayur juga rendah akan kandungan lemak, kalori, dan kolestrol. Kandungan itulah yang perlu dihindari ibu hamil untuk menjaga kondisi kehamilan tetap prima. Dengan begitu, sayuran memang sepatutnya menjadi pilihan terbaik untuk dikonsumsi saat hamil.
Sayuran juga mudah diperoleh dan dimasak menjadi menu makanan yang Mama inginkan, bukan?
Dengan demikian, tidak ada alasan lagi untuk menolak sayuran karena keterbatasan makanan yang dapat disajikan dengan sayuran dan kandungan sayuran yang amat menyehatkan untuk dikonsumsi selama kehamilan.
Whole foods yang kedua adalah buah-buahan. Buah menjadi makanan terbaik untuk ibu hamil yang dianjurkan oleh dr. Zaidul Akbar karena kandungannya yang dapat mencukupi kebutuhan nutrisi ibu hamil dan janin.
Selain itu, buah juga memiliki ragam cita rasa yang dapat disesuaikan dengan selera ibu hamil saat hendak mengonsumsinya. Semangka, misalnya, memiliki rasa manis yang menyegarkan yang cocok untuk dikonsumsi saat menginginkan buah-buahan yang manis.
Namun, apabila Mama menginginkan buah yang asam, jeruk dapat menjadi salah satu pilihan dengan cita rasa manisnya yang sedikit asam. Pilihan-pilihan yang dihadirkan dari buah-buahan itulah yang semakin mendukungnya menjadi makanan terbaik untuk dikonsumsi saat hamil, Ma.
Belum lagi, dengan mengonsumsi buah, Mama tidak hanya dapat memenuhi rasa ngidam atas suatu makanan, tetapi juga mencukupi kebutuhan nutrisi si Kecil di dalam kandungan.
Whole grains merupakan whole food yang ketiga. Whole grains disebut juga sebagai biji-bijian utuh.
Biji-bijian utuh menjadi makanan terbaik untuk ibu hamil karena kandungan nutrisi yang dimilikinya. Salah satu kandungan biji-bijian utuh adalah fiber yang berguna untuk membantu menjaga kesehatan jantung, mengurangi risiko diabetes, dan mengurangi risiko preeklamsia pada ibu hamil.
Beberapa contoh biji-bijian utuh untuk Mama konsumsi adalah beras cokelat dan oatmeal yang dapat dikreasikan dalam berbagai cara untuk dikonsumsi.
Oleh karena itu, biji-bijian utuh sepatutnya menjadi pilihan makanan yang dikonsumsi selama kehamilan dengan familiarnya bahan makanan yang satu ini dan manfaat yang dapat diberikannya, ya, Ma.
Makanan utuh selanjutnya yang baik untuk dikonsumsi ibu hamil adalah kacang-kacangan. Kacang-kacangan merupakan bahan makanan yang rendah lemak dan tinggi fiber, folat, kalium, zat besi, dan magnesium.
Kandungan nutrisi yang dimiliki kacang-kacangan menjadikannya sebagai salah satu pilihan makanan terbaik yang dapat dikonsumsi saat hamil. Dengan kandungan folat yang dimiliki, misalnya, si Kecil akan terbantu pembentukan sel-sel dan sistem organ tubuhnya. Selain itu, folat yang dimiliki kacang-kacangan juga dapat membantu menjaga imunitas kehamilan.
Nah, apabila Mama bertanya-tanya mengenai kacang-kacangan yang baik, beberapa di antaranya yang dapat menjadi pilihan adalah kacang polong, kacang merah, dan kacang lentil, ya, Ma.
Efek Samping Makanan Pedas bagi Ibu Hamil
Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa ibu hamil boleh mengonsumsi makanan pedas. Namun, bukan berarti Bumil bisa makan makanan ini sepuasnya, ya.
Bagaimanapun, konsumsi makanan pedas terlalu banyak bisa menimbulkan beragam efek samping, seperti nyeri ulu hati, mual, kembung, diare, dan asam lambung naik.
Pada trimester pertama, makanan pedas juga mungkin akan memperparah morning sickness yang Bumil alami. Jadi, Bumil perlu lebih bijak saat mengonsumsi makanan pedas. Makanlah makanan ini dalam jumlah sedikit dan tidak terlalu sering, ya.
Selain itu, agar tumbuh kembang janin baik, Bumil perlu melengkapi kebutuhan nutrisi selama hamil dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan menjaga kebersihan makanan.
Bila Bumil ingin membuat makanan pedas sendiri, pastikan untuk mencuci tangan dahulu sebelum mengolahnya. Selain itu, pastikan juga bahwa bahan-bahan yang digunakan bersih dan berkualitas baik serta masak makanan sampai benar-benar matang, ya.
Nah, kalau Bumil ingin mengonsumsi makanan pedas dalam kemasan, seperti saus atau sambal botol, pastikan bahwa produk yang akan Bumil konsumsi tidak kedaluwarsa sehingga aman untuk dikonsumsi.
Jika Bumil mengalami keluhan yang sangat mengganggu atau membuat Bumil tidak nyaman setelah mengonsumsi makanan pedas, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
KOMPAS.com - Ada sejumlah makanan yang pantang dimakan oleh ibu hamil karena dikhawatirkan berdampak pada kondisi janin. Salah satu yang kerap menjadi pantangan bagi ibu hamil adalah makanan pedas.
Lantas, apakah ibu hamil boleh mengonsumsi makanan pedas? Apa dampaknya pada kesehatan janin? Simak ulasannya berikut ini.
Baca juga: Ibu Hamil Puasa, Perhatikan Anjuran Makan Berikut
Baca juga: Ibu Hamil Rentan Alami Panic Attack, Apa Sebabnya?
Pada dasarnya, ibu hamil diperbolehkan mengonsumsi makanan pedas, asal dalam jumlah yang wajar, dilansir dari Parents dan Baby Center. Jadi, makanan pedas bukanlah pantangan bagi ibu hamil, ya.
Ilustrasi nutrisi ibu hamil, apakah ibu hamil boleh mengonsumsi makanan pedas
Namun demikian, dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, MKes, FICS menyarankan, ibu hamil pada trimester pertama untuk menghindari makanan pedas. Pasalnya, makanan pedas bisa meningkatkan asam lambung.
“Ibu hamil dilarang makan pedas terutama pada trimester satu, karena pada trimester satu itu asam lambung tinggi. Kalau ibu hamil makan pedas, maka asam lambungnya semakin tidak terkontrol,” jelas Ardiansjah saat dikonfirmasi Kompas.com, dikutip Kamis (21/3/2024).
Jika asam lambung terlalu tinggi, lanjutnya, maka ibu hamil berpotensi mual dan muntah yang hebat. Bahkan, kondisi tersebut dapat membuat ibu hamil terpaksa dirawat di rumah sakit hingga mengalami dehidrasi.
“Tapi, kalau makan pedas kemudian tidak mual dan muntah,terutama di trimester dua dan tiga dengan (makan pedas) level yang wajar, nah itu masih oke,” imbuhnya.
Melansir dari Parents, anggapan bahwa makanan pedas berdampak buruk pada janin maupun kehamilan, merupakan mitos.
“Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa konsumsi makanan pedas dalam jumlah sedang menimbulkan risiko signifikan terhadap perkembangan janin,” ujar Shandra Scruggs, Perawat Persalinan, Doula, dan Pendiri Simply Birthed, dilansir dari Parents.
Baca juga: 8 Makanan Sehat Kaya Asam Folat yang Cocok untuk Ibu Hamil
Baca juga: Cara Alami Atasi Rasa Mual Ibu Hamil di Pagi Hari
Meskipun tidak berdampak pada perkembangan janin maupun kehamilan, namun makanan pedas bisa memicu sejumlah efek samping yang kurang nyaman, bagi ibu hamil. Mulai dari mual, muntah, mulas, dan gangguan pencernaan.
Pada umumnya, efek samping tersebut tidak berbahaya. Meskipun demikian, alangkah baiknya jika ibu hamil mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah sedang dan wajar.
“Penting juga untuk diperhatikan bahwa setiap kehamilan adalah unik, dan sensitivitas individu terhadap rasa pedas berbeda-beda,” imbuh Shandra Scruggs.
ilustrasi ibu hamil, apakah ibu hamil boleh mengonsumsi makanan pedas
Contoh Makanan yang Dibakar
Hampir semua orang pasti menggemari ayam bakar. Namun, jika Bunda dalam keadaan hamil, sebaiknya hati-hati ya dalam mengonsumsi makanan yang satu ini. Makanan yang dibakar dapat menimbulkan senyawa karsonigen atau karsinogenik. Senyawa karsinogen yang berada dalam jumlah besar di dalam tubuh dapat merusak DNA pada sel sehingga menyebabkan timbulnya sel kanker.
Selain pemicu kanker, daging ayam bakar juga memiliki kemungkinan tidak matang dengan sepenuhnya. Bagian ayam yang tidak dimasak dengan matang dapat mengandung bakteri dan parasit seperti yang dapat membahayakan kesehatan janin seperti toxoplasma, E.coli, listeria, dan salmonella. Jika Bunda tetap ingin makan ayam bakar, pastikan ayam tersebut sudah dimasak sebelumnya sampai matang dan hindari mengonsumsi bagian yang hangus.
Ikan merupakan makanan yang memiliki banyak nutrisi yang baik bagi kehamilan. Namun, ikan yang dimasak dengan cara dibakar dapat berisiko membahayakan kesehatan ibu hamil dan janin. Makanan yang dibakar untuk ibu hamil memang kurang dianjurkan untuk dikonsumsi karena dapat berpotensi adanya bagian yang tidak matang dengan sempurna.
Ikan yang belum matang dapat mengandung virus, bakteri atau parasit yang menjadi pemicu infeksi pada kehamilan seperti norovirus, vibrio, salmonella, dan listeria. Infeksi tersebut dapat menimbulkan gangguan serius pada janin seperti kelahiran prematur, keguguran, janin meninggal dalam kandungan, serta meningitis dan infeksi darah pada bayi setelah ia lahir.
Siapapun pasti tergiur jika melihat daging bakar atau daging panggang. Apalagi sekarang korean barbeque sedang menjadi tren kuliner di Indonesia. Namun, jika Bunda ingin mencobanya, pastikan daging yang Bunda konsumsi sudah matang dan tidak ada bagian yang kemerahan.
Mengonsumsi daging mentah dapat membahayakan janin karena daging mentah berpotensi mengandung bakteri dan parasit seperti Toxoplasma gondii, E.Coli, Listeria, dan Salmonella. Parasit toxoplasma dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius pada janin seperti kebutaan, penyakit bawaan lahir, dan kelainan otak. Tak hanya itu saja, infeksi toxoplasma pada ibu hamil yang tidak diobati juga dapat menyebabkan keguguran, lahir prematur, dan janin meninggal di dalam kandungan.
Seperti makanan yang dibakar lainya, roti bakar juga dapat mengandung karsinogen atau zat pemicu kanker jika dibakar terlalu lama dan ada bagian yang sedikit hangus. Selain itu, roti bakar juga mengandung zat tepung yang bila dimasak dengan suhu terlalu panas bisa menghasilkan zat akrilamida. Zat tersebut merupakan zat yang berbahaya bagi janin karena dapat membuat bayi lahir dengan berat badan yang rendah dan lingkar kepala yang kecil.
Jagung bakar biasanya memiliki bagian yang agak gosong atau kehitaman. Walaupun bagian ini dapat menambah rasa enak pada jagung bakar, namun bagian yang gosong ini kurang baik bagi kesehatan, termasuk bagi ibu hamil.
Hal ini disebabkan karena bagian yang sedikit gosong tersebut dapat mengandung senyawa karsinogen yang menjadi pemicu sel kanker. Mengonsumsi jagung bakar secara berlebihan juga tidak baik untuk ibu hamil karena jagung mengandung asam lemak omega-6 yang tinggi yang dapat memicu inflamasi.
Dampak Ibu Hamil Makan Pedas
Makanan pedas dapat menyebabkan sensasi terbakar di perut dan tenggorokan, serta meningkatkan produksi asam lambung. Hal ini dapat mengakibatkan heartburn, refluks asam, dan gangguan lambung. Dalam kehamilan, sistem pencernaan ibu sudah mengalami perubahan, sehingga makanan pedas dapat memperburuk gejala-gejala ini.
Beberapa jenis makanan pedas dapat menyebabkan dehidrasi jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Capsaicin, zat aktif dalam cabai, dapat meningkatkan suhu tubuh dan mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh. Meskipun dehidrasi bukanlah risiko langsung dari konsumsi makanan pedas, ibu hamil harus memastikan asupan cairan yang cukup untuk mendukung kesehatan yang optimal.
Kesehatan Ibu Hamil
Meskipun konsumsi makanan pedas tidak secara langsung membahayakan janin, itu bisa berdampak pada kenyamanan ibu hamil. Banyak wanita hamil mengalami heartburn dan gangguan pencernaan, yang bisa diperburuk oleh makanan pedas. Jika ibu hamil merasa tidak nyaman setelah mengonsumsi makanan pedas, sebaiknya mengurangi atau menghindarinya. Menurut Journal of Perinatal Medicine, penting bagi ibu hamil untuk memperhatikan reaksi tubuhnya terhadap berbagai jenis makanan dan menyesuaikannya untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan pencernaan (Smith et al., 2022).
Daging yang kandungan lemaknya rendah
Salah satu sumber protein yang baik adalah daging. Daging dapat menjadi sumber nutrisi terbaik untuk ibu hamil, asalkan kandungan lemak yang dimiliki telah disingkirkan atau lebih baik lagi apabila daging tersebut telah minim lemak.
Daging yang minim lemak dapat menjadi makanan terbaik untuk ibu hamil bukan karena kandungan proteinnya saja, melainkan juga kalori yang lebih rendah yang dimilikinya. Dengan begitu, ibu hamil tidak perlu terlalu mengkhawatirkan kalori yang sering menyebabkan permasalahan kenaikan berat badan saat hamil.
Salah satu contoh daging yang minim lemak adalah daging sapi. Pada daging sapi, bagian yang minim lemak dapat ditemukan di bagian dalam, sekitar leher, has luar, dan has dalam. Bagian dari daging tersebut tentunya dapat diolah menjadi masakan yang lezat, tetapi tetap sehat, ya, Ma.
Ikan merupakan sumber omega-3 yang terkenal. Kandungan omega-3 pada ikan dapat membantu pertumbuhan otak dan retina janin. Tidak hanya itu, omega-3 juga dapat membantu menentukan usia kehamilan yang cukup dan mengurangi stres masa prenatal sebagai periode awal kehamilan yang sering mempengaruhi ibu hamil.
Sementara itu, telur dikenal akan kandungan vitamin A yang baik. Vitamin A dalam telur dapat membantu perkembangan kesehatan mata dan kulit, serta menjaga imunitas kehamilan.
Dengan begitu, ikan dan telur memiliki kandungan nutrisi yang dapat mendukung ibu hamil melalui masa kehamilan sampai kelahiran dengan kondisi terjaga. Tak heran, kedua bahan makanan ini menjadi pilihan makanan terbaik yang dapat dikonsumsi selama kehamilan.
Pada sisi lain, pilihan makanan terbaik yang telah disajikan juga lebih dianjurkan karena bahan makanan tersebut merupakan makanan yang utuh. Artinya, makanan tersebut tidak diolah sedemikian rupa sehingga menambahkan zat-zat buatan dalam makanannya.
Hasilnya, makanan yang dikonsumsi akan lebih menyehatkan untuk ibu hamil dan janin dalam kandungan. Dengan begitu, Mama dapat memperoleh manfaat yang maksimal dari makanan yang terbaik untuk menunjang kondisi kehamilan, ya.
Nah, itulah makanan terbaik untuk ibu hamil menurut dr. Zaidul Akbar yang telah Popmama.com rangkum untuk Mama.
Semoga informasi di atas bermanfaat, Ma!
Kehamilan adalah fase luar biasa yang membawa banyak perubahan, baik secara fisik maupun emosional. Di tengah kebahagiaan menyambut kehidupan baru, banyak ibu hamil yang bertanya-tanya tentang berbagai hal, termasuk keamanan makanan yang mereka konsumsi. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah, “Bolehkah ibu hamil makan pedas?” Pertanyaan ini menuntut perhatian khusus, mengingat perubahan dalam tubuh ibu hamil dan dampak potensial yang mungkin terjadi. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai keamanan konsumsi makanan pedas selama kehamilan serta dampaknya pada kehamilan.
Efek samping makanan pedas bagi ibu hamil
Lantas, apa saja efek samping makanan pedas bagi ibu hamil? Simak ulasannya berikut ini dilansir dari Parents dan Baby Center.
Mengonsumsi makanan pedas saat hamil dapat meningkatkan risiko sakit maag. Kondisi ini disebabkan, karena hormon kehamilan mengendurkan katup antara kerongkongan dan lambung, sehingga asam lambung naik kembali ke kerongkongan.
Sementara, makanan pedas bisa meningkatkan asam lambung sehingga meningkatkan risiko sakit maag yang dialami oleh ibu hamil.
Makanan pedas juga bisa memicu sakit perut atau kondisi perut yang tidak nyaman pada ibu hamil. Sebab, selama kehamilan maka proses pencernaan ibu hamil melambat.
Kondisi tersebut, dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada perut saat makan makanan tertentu, seperti makanan pedas. Selain gangguan pencernaan, makanan pedas juga bisa memicu diare pada ibu hamil.
Mengonsumsi makanan pedas juga membuat mual kehamilan alias morning sickness semakin parah.
Tips Aman Konsumsi Makanan yang Dibakar Saat Hamil
Untuk dapat menghindari berbagai risiko yang telah disebutkan di atas. Ikuti beberapa tips ini agar dapat mengonsumsi makanan yang dibakar dengan aman:
Simpanlah daging atau ikan mentah dengan hati-hati di dalam lemari es. Pastikan untuk menyimpannya di dalam freezer sehingga tidak tercampur dengan bahan makanan yang lain.
Biarkan daging atau ikan tetap tersimpan rapat di dalam lemari es sebelum Anda memasaknya dan keluarkan saat Anda hendak memasaknya. Hal ini penting untuk dilakukan demi mencegah kemungkinan tumbuhnya bakteri di dalam daging.
Jika daging atau ikan beku, maka cairkan dengan benar. Jangan tinggalkan daging atau ikan beku di bawah sinar matahari.
Pengaruh pada Pola Makan
Mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah berlebihan bisa memengaruhi pola makan ibu hamil. Terkadang, makanan pedas dapat mengurangi nafsu makan atau menyebabkan ketidaknyamanan yang membuat ibu hamil kurang mendapatkan nutrisi yang diperlukan. Penting untuk menjaga pola makan yang seimbang dan memastikan asupan nutrisi yang mencukupi.
Baca juga: Ngidam saat Hamil, Harus Bagaimana?
Secara umum, ibu hamil boleh makan pedas dalam jumlah moderat jika tidak mengalami gangguan pencernaan atau ketidaknyamanan yang signifikan. Penting untuk memperhatikan reaksi tubuh terhadap makanan pedas dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang sesuai dengan kondisi kesehatan individu. Selalu utamakan kenyamanan dan kesehatan selama kehamilan, dan pastikan asupan nutrisi yang seimbang untuk mendukung kesehatan ibu dan janin.
Untuk konsultasikan lebih dalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan ataupun masalah infertilitas, Anda bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas terbaik di Indonesia ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis kandungan yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi.
Sumber gambar: Freepik
Bunda pasti tahu bahwa kesehatan janin akan sangat dipengaruhi oleh asupan makanan yang Bunda konsumsi. Itulah mengapa ibu hamil wajib memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang sehat dan bergizi. Tak hanya itu saja, ibu hamil juga sebaiknya menghindari mengonsumsi jenis makanan yang dapat membahayakan janin. Salah satunya adalah makanan yang dibakar.
Sebenarnya, tak hanya bagi ibu hamil saja, Bun. Semua orang juga sebaiknya tidak mengonsumsi makanan yang dibakar secara berlebihan. Makanan yang diolah dengan temperatur tinggi seperti dibakar dapat memicu produksi senyawa karsinogen seperti heterocyclic amine (HCA) dan polycyclic hydrocarbon (PAH).
HCA terbentuk dari keratin dan asam amino pada daging yang bereaksi terhadap panas saat dimasak. Senyawa karsinogen ini merupakan senyawa yang dapat merusak DNA di dalam sel sehingga menyebabkan kelainan pada sel normal. Kerusakan sel inilah yang akan menjadi pemicu timbulnya sel kanker.